DH-115 Vampire Pesawat latih pertama TNI AU (Spesial Hari Kemerdekaan RI yang ke 73)


Dalam rentang 67 tahun sejak terbentuk,TNI AU telah mengoperasikan tujuh generasi pesawat jet latih.Generasi pertama jet latih TNI AU dimulai dengan hadirnya pesawat De Havilland DH-115 Vampire buatan Inggris tahun 1955.Sebanyak empat unit pesawat ini tiba di Pelabuhan Tanjung Priok pada 3 Desember 1955 dalam keadaan terurai dan kemudian dirakit di Lanud Andir (Kini Husein Sastranegara) yang disiapkan menjadi home-base-nya.


Sebelum tiba,TNI AU (dulunya disebut AURI) telah mengirimkandua penerbangnya yakni Letnan Udara (LU) I Leo Wattimena dan Kapten Udara Roesmin Nurjadin ke Royal Air Force (RAF) di Little Risington dan South Corney.Keduanya menjalani pendidikan terbang dan instruktur selama beberapa bulan disana.TNI AU juga mengirimkan beberapa teknisi yang menangani pesawat pancar gas ini.Mereka adalah LU Sarjono,LU Kamarudin,dan Letnan Muda Udara (LMU) I Sutedjo.Para teknisi ini pula kemudian setelah mengikuti pendidikan di Inggris merakit Vampire di Lanud Husein Sastranegara dibantu oleh dua orang teknisi dari Inggris.Pada 10 Januari 1956,empat unit pesawat Vampire datang lagi sehingga jumlahnya menjadi delapan unit.

Hadirnya pesawat-pesawat pancar gas ini dalam kekuatan AURI sekaligus menandai peningkatan alutsista udara AURI kala itu.Pesawat beregistrasi J-701 hingga J-708 ini semula dimasukkan ke dalam Kesatuan Pancar Gas (KPG) yang diresmikan langsung oleh KSAU Laksamana Muda Udara Suryadi Suryadama pada tanggal 20 Februari 1956.Selanjutnya berdasarkan Surat Keputusan KSAU:Slep/56/III/1957 pada tanggal 20 Maret 1957.KPG selanjutnya diubah menjadi Skadron XI dengan sebutan Skadron Jet Latih Tempur yang peresmiannya dilaksanakan tanggal 1 Juni 1957.LU I Leo Wattimena ditunjuk sebagai komandan skadron pertamanya.

Vampire TNI AU adalah versi T.55 atau varian ekspor dari T.11 yang digunakan RAF dengan tempat duduk menyamping.Pesawat ini tak bersenjata dan murni digunakan sebagai pesawat latih lanjut untuk mencetak calon penerbang tempur.Vampire hanya bertahan selama tujuh tahun saja.Namun kehadirannnya merupakan suatu lompatan bagi TNI AU,karena kala itu masih segelintir negara yang mengoperasikan pesawat jet latih.Kedelapan pesawat DH-115 ini akhirnya dijual ke India tahun 1963 akibat kekurangan suku cadang,dimana saat itu hubungan Indonesia dan Inggris mulai tegang akibat konflik Indonesia serumpun antara Indonesia dan Malaysia.

Buku "Sejarah Angkatan Udara Indonesia 1950-1969"yang dikeluarkan Dispenau tahun 2005 menyebut,jumlah pesawat Vampire yang dimiliki TNI AU sebanyak 16 unit.Karena setelah pembelian delapan unit,AURI kemudian menambah lagi delapan unit Vampire sehingga totalnya menjadi 16 unit.

Spesifikasi DH-115 Vampire

Awak:2 orang
Panjang:10,5 m
Rentang sayap:11,5 m
Tinggi:2 m
Berat kosong:3.304 kg
MToW:5.620 kg
Mesin:Goblin 35 centrifugal turbojet,14,90 kN
Kecepatan Mak:882 km/jam
Jarak jangkau:1.960 km
Ketinggian terbang :13.045 m

Sumber :Majalah Angkasa edisi Oktober 2013 halaman 38

Comments

Popular Posts