Kenapa Pesawat Tempur AU India Sering Mengalami Kecelakaan?


Di tahun 2017 - 2018,tercatat ada 5 pesawat tempur India Air Force (IAF) mengalami kecelakaan.Dan dalam waktu 4 tahun sejak 2014-2018,ada 31 pesawat tempur mereka yang mengalami kecelakaan.Pesawat-pesawat yang mengalami kecelakaan itu adalah MiG-21 Bison dan MiG-27ML yang sudah tua.Lalu kenapa mereka sering mengalami kecelakaan ? apakah karena pilotnya tidak terlatih atau kesalahan teknis ? Enggak juga karena setiap latihan pilot tempur di berbagai negara juga sangat berbeda-beda.

MiG-21 Bison yang dimiliki Indian Air Force masih diterbangkan
hingga sekarang.
MiG-27ML Flogger milik AU India yang masih diterbangkan hingga saat ini 
Masalah paling utama adalah langkanya suku cadang dan kerangka yang dimiliki AU India.Anda tahu sendirikan kenapa Suku Cadang dari alutsista Rusia seperti Sukhoi,MiG,dll sangat langka ditemukan.Berbeda dengan alutsista barat meskipun kita di Embargo di tahun 1999 karena HAM Timor-Timur.Kitapun bisa mencarinya lewat black market.Angkatan Udara India saat ini memiliki 114 unit MiG-21 Bison (1974 varian India) dan 83 unit MiG-27ML Flogger yang bisa dibilang sudah ketinggalan zaman.Maka dari itu IAF akan membeli ratusan Su-30MKI dan Rafale.Maka kedua pesawat itu akan digunakan IAF sambil menunggu diproduksi massalnya Tejas Mk.1 yang dibangun oleh India.

Ada 3 hal yang menyebabkan jatuhnya pesawat AU India berdasarkan pihak berwenang India yaitu:

1.Suku cadang yang sudah termakan usia

2.Kerangka pesawat yang sudah rapuh 

3.Sering terjadinya kerusakan sistem

Selain MiG-27ML dan MiG-21 Bison,ada juga pesawat Su-30MKI adalah masalah teknisnya bukan karena kesalahan pilotnya.Seperti yang dituliskan pada paragraf kedua,Memang suku cadang Rusia pun sangat sulit untuk didapatkan.Bahkan tidak ada satupun black market yang menjual suku cadang alutsista Rusia,bahkan negara yang seleval India yang notabene merupakan sahabat dekat Rusia sejak era perang dingin pun sangat kesulitan merawatnya.Jika kita bandingkan dengan F-4EJ atau RF-4EJ milik Angkatan Udara Jepang (JASDF) meski sudah ketinggalan zamanpun mereka masih mampu memproduksinya dan mendapatkan suku cadangnya.Bahkan Jepang sendiri membuat basis F-4E Phantom II menjadi F-4EJ Phantom II.



Lalu kita berlanjut ke Iran.Negeri Persia yang tengah dilanda Embargo AS dan sekutunya  karena Revolusi Iran di tahun 1979 pun masih merawat F-14A Tomcat,RF-4E.F-4D,F-4E,dan F-5E/F Tiger yang dibeli di tahun 1980 pun masih terbang hingga sekarang.Karena mereka dapat melakukan reverse engineering.Merekapun membeli beberapa suku cadang dari pasar gelap ketika di Embargo AS karena Revolusi Iran.Dan Iranpun tahu cara membuat suku cadang pada pesawat F-14A dalam keadaan mendesak.Kemudian Iran juga melakukan Reverse Engineering pada F-5E/F sehingga menjadi Saegeh.Pesawat produksi lokal yang merupakan hasil reverse engineering dari F-5E/F Tiger II.

F-14A Tomcat milik IRIAF yang masih terbang hingga sekarang meskipun kena
Embargo AS Karena Revolusi Iran tahun 1979







Penutup
Terima kasih telah membaca artikel yang saya buat untuk para pecinta aviasi baik sipil maupun militer semoga ini menambah wawasan bagi kita semua.






















Comments

Popular Posts