Cerita Pilot F-16 Yang Mengalahkan F-35A Dengan Mudah
F-35 yang proyeknya dirancang mulai tahun 1996 dan baru mengudara perdana pada 15 Desember 2006,disebut pihak pabrikan memiliki kemampuan termpur yang aduhai disamping sulit terdeteksi radar (karakter siluman atau lainnya disebut stealth).Misalnya dikatakan,F-35 memiliki kemampuan sempat kali superor dalam hal pertempuran udara (air to air combat),delapan kali lebih unggul dalam pertempuran udara ke darat (air to ground),dan tiga kali lebih efektif saat menjalani misi pengintaian dan pertahan udara lawan (reconnaisance and SEAD) George Standridge 2006.
Namun,semua pakem kemampuan yang dipamerkan itu seketika pudar manakala seorang pilot uji yang tidak diketahui namanya,membocorkan kemampuan nyata F-35 setelah ia mencoba penempur itu dalam skenario penempur itu dalam seknario pertempuran udara jarak dekat (dogfight) melawan jet tempur kursi ganda F-16D Block 40.Sang pilot uji menjabarkan temuan pentingnya itu dalam lima lembar laporan bernada pedas yang diberi label "for use official only".Laporan itulah yang kemudian jatuh ke tangan penulis kemiliteran,David Axe,yang kemudian menyampaikan ke publik melalui tulisan di portal sosial media.
Axe memaparkan,latihan tempur udara antara F-35 dan F-16 dilaksanakan tanggal 14 Januari 2015 di Sea Test Range,Samudra Pasifik dekat Edward AFB,Kalifornia.Satu F-35A (kursi satu) demham desainasi AF-02 terbang bersama dua F-16D Block 40 dan setelah kedua pesawat tersebut melaksanakan misi perang udara guna mengetahui kemampuan maksimal Lightning II melawan Fighting Falcon.USAF menguji F-35A yang notabene akan menggantikan perang F-16 di masa depan.
Uji tempir udara ang dilaksanakan USAF tersebut,secara spesifik dilakukan guna membuktikan kemampuan di atas rata-rata F-35A dalam hal dogfight yang ditunjang Angle of Attack (AoA) pesawat serta agersivitas input gagang kemudi dan pedal.Pilot F-35A dan F-16C berupaya maksimal saling mengalahkan satu sama lain.Pertempuran dilaksanakan pada ketinggian 10.000 hingga 30.000 kaki."Fokus pada seberapa besar tingat efektivitas pesawat dalam kondisi bermanuver pada kondisi yang sangat dinamis.Termasuk materi Basic Fighter Manuver (BFM).Saat menyerang,bertahan,dan kembali ke posisi normal,"papar sang pilot ujit F-35A.
Sesuai desainnya,F-35A bertempur dalam kondisi bersih yaitu tidak membawa senjata eksternal (digantung di sayap).Sebagaimana diketahui senjata F-35A yang disimpan dalam rak tertutupp di bagian perut pesawat.Sementara F-16 membawa dua drop tank di sayap yang jelas tidak menguntungkan dari sisi aerodinamika.
Namun apa yang terjadi,faktanya F-35A tidak mampu mengalahkan F-16."Sekalipun dengan konfigurasi manuver F-16 yang tidak sulit,F-35A masih kekurangan energi untuk melawan F-16,"terang si pilot uji.Pilot menandaskan,F-35 sangat tidak cocok untuk mengalahkan F-16 pada pertempuran jarak dekat (dogfight)."Pitch rate sangat kurang,defisit energi terjadi setiap saat.Pertempuran pada 20-26 derajat sangat tidak menguntungkan,"lanjutnya.
Pilot uji F-35A lalu mencoba menggunakan kanon 25mm untuk menembak F-16.Tetapi,F-16 selalu dapat menghindar dengan cepat.Ketika pilot F-35 berusaha mengangkat hidung pesawat,nose rate sangat lambat malah membuat F-16 lebih dahulu memanfaatkan senapan mesinnya."Dan,saat F-16 bersiap menembak balik,F-35 begitu sulit diajak bermanuver karena rendahnya nose rate tadi,"urainya.
Demikian pula saat pilot F-35A bermaksud keluar dari kuncian musuh dengan belokan radius pendek,F-35A pun sangat tidak nyaman.Pdahal itu adalah cara terbaik untuk kabur saat musuh menyerang tiba-tiba.Dengan memainkan pedal rudder,F-35A memang bisa berbelok,tapi itu butuh energi yang sangat besar sekali."Dan sekali anda menggunakannya,maka anda akan keteteran pada manuver berikutnya,"ujar pilot F-35A yang berpengalaman terbang dengan F-15 sejak 1980an.
Helmet yang digunakan pilot F-35A dirasa terlalu besar dan mengganggu gerakan kepala untuk melihat musuh dibelakang.Sementara untuk melihat layar radar di ruang kokpit yang sempit,juga kurang menguntungkan.Sang pilot menyimpulkan,F-35 memiliki kelemahan yang tinggi jika harus dogfight dengan pesawat tempur generasi keempat.
Produk Gagal?
Berdasar testimoni pilot ji anonim terhadap F-35,pertanyaan publik langsung menyeruak.Apakah dengan demikian F-35A dapat dikatakan produk gagal? Padahal USAF,USN,dan USMC serta terlanjur percaya dan gembar gembor F-35 sebagai multirole superior.Pertanyaan untuk militer AS sendiri,apakah AS akan tetap pada rencana akan menggunakan F-35 sebagai pengganti pesawat generasi keempat yang digunakan saat ini?
F-35 mulai dibuat oleh Lockheed Martin di tahun 2006 setelah menang dalam program JAST/JSF (Joint Adventure Strike Technology/Joint Strike Fighter) satu dekade sebelum prototipe X-35 mengalahkan X-32 buatan Boeing.Saat itu sebanyak 168 unit telah diproduksi dari 2.500 pesanan militer AS,serta ratusan negara lain.F-35 dibuat dengan tiga varian yaitu F-35A kemampuan lepas landas konvensional (CTOL),F-35B (Varian STOVL),dan F-35C (varian CATOBAR untuk kapal induk).
Berbeda dengan laporan yang disampaikan pilot uji anonim F-35,pilot AU Norwegia Mayor Morten "Dolby"Hanche menyatakan hal sebaliknya.Dalam tulisan yang dimuat portal Kemenhan Norwegia itu,"Dolby"memaparkan kalau F-35 adalah pesawat tempur terbaik yang pernah diterbangkan.Bahkan,dibandingkan F-16,lanjutnya,F-35A memberi keleluasan bagi pilot untuk menjatuhkan lawan dengan mudah.
"F-35A bisa beraksi dengan cepat.Pilot juga dapat menurunkan kecepatan pesawat secara tiba-tiba,lebih cepat daripada tem mobil,"ujar Hanche lulusan sekolah pilot uji AL AS dengan pengalaman 2.200 jam di F-16.Saat ini Hanche menjabat sebagai instruktur dan assisten Weapon Officer di Skadron Tempur 62,Luke AFB,Arizona.
Saat diajak melakukan manuver pada sudut serang tinggi,F-35A dapat diarahkan segala arah dibanding F-16."Turn rate F-35A sangat tinggi,dalam kecepatan rendah sekalipun,"beber Hanche.
Ini yang membuat pilot dapat menggunakan segala alternatif untuk mengarahkan pesawat terhadap posisi musuh,"lanjutnya.Apa yang dilaporkan Hanche ini jelas 180 derajat dengan laporan yang dibuat pilot uji anonim.
Meski demikian,Hanche tidak memuji F-35 terlalu berlebihan,Dikatakan salah satu kritikan terhadap F-35 adalah karena pesawat ini punya sifat "shaking"dan buffering"pada konfisi high g-loading dan high AoA."Itu yang menyebabkan sejumlah pilot F-35 merasa kesulitan untuk membaca informasi di HUD (Head Up Display).Tapi initidak menjadi masalah karena pilot sudah dilengkapi helm generasi ketiga.
Soal terlalu besarnya helmet yang digunakan F-35 dan dudukan kepala yang menggangu gerak pandanganya,juga diakui "Dolby".Akibatnya pilot cukup kesulitan lihat musuh dibelakang.Sementara desain F-16 memberi keluasan pandangan bagi pilot ini desain pesawat tempr terbaik menurut saya,"tambahnya.
Cara yang diakali pilot,beber Hanche,adalah dengan memajukan kursi ke depan dan menurunkan sandaran kursi ke depan dan menurunkan sandaran kursi.Dengan begitu pilot bisa lebih leluasa memandang ke arah sekitar pesawat berkursi satu ini.Secara keseluruhan,"Dolby" menyimpulkan bahwa F-35A tetap lebih superior daripada F-16 dalam pertempuran jarak jauh (BVR).
Klarifikasi
Mengetahui adanya "keributan"di dunia maya,pihak Lockheed Martin menanggapi artikel yang "menyudutkan" performa F-35 melaui klarifikasi portal F-35.com.Lockheed Martin mengatakan,apa yang diuraikan dalam blog "War is Boring"tidak diwakili penilaian dogfight F-35 vs F-16 secara kesuluruhan.
Dijelaskan lebih lanjut,F-35A yang digunakan saat itu adalah registrasi AF-2 yakni pesawat untuk pengujian ilmu terbang atau kualitas terbang."Pesawat belum dilengkapi berbagai perangkat untuk pertempuran udara sebagaimana F-35 yang diproduksi sekarang,"jelas LM.
Pertama,AF-02 belum dilengkapi software sistemmisi yang dapat mengaktifkan sensor-sensor pendeteksi musuh pada jarak jauh sebelum musuh tahu keberadaan F-35.Kedua,AF-2 belum dilengkapi lapisan stealth yang dapat menyerap radar msuh.Ketiga,AF-2 belum dilengkapi perangkat lunak pengintegrasi helmet dengan sistem persenjataan dimana pilot cukup mengarahkan terhadap sasaran tanpa harus mengarahkan pesawat lurus terhadap sasaran
Menyoroti masalah dogfight tersebut,Lockheed Martin menandaskan bahwa teknologi F-35 dirancang untuk pertempuran jarak jauh atau BVR.bukan dogfight.Dalam simulasi uji coba,lanjut Lockheed Martin,empat F-35 berhasil mengalahkan F-16 karena teknologi F-35 lebih unggul.
Lebih lanjut Lockheed Martin menyatakan terbuka terhadap laporan uji pilot F-35 anonim sebagaimana dikutip oleh penulis portal terkait dan akan melakukan investigasi lanjut.Lockheed Martin menerima segala masukan dari komunitas test pilot F-35,dimana hal itu sangat dibutuhkan penyempurnaan kemampuan F-35A.
Kritikan
Bicara terhadap kritikan terhadap F-35 buatan Lockheed Martin,sebenarnya sudah banyak disampaikan sejak tujuh tahun terakhir.Mulai dari biayanya dan pengembangan yang sangat besar.mundurnya proses pengerjaan dan hasil yang didapat,hingga kelemahan-kelemahan F-35 yang sangat banyak.
Tahun 2009 misalnya,Chen Hu pemimpin majalah World Military Affairs menyebut biaya riset F-35 terlalu besar dalam upaya memadukan tiga kukuatan AS.Tahun 2012 Michael Auslin dari American Enterprise Institute mempertanyakan kemampuan F-35 dalam bertempuran melawan musuh-musuhnya.Kerisauan tersebut kemudia dijawan Pentagon dengan menguncurkan tambahan dana 450 juta dolar untuk menyempurnakan sistem perang elektronik F-35 yang menggunakan sensor buatan Israel.
Lembawa Air Power Australia tak luput menyaksikan kemampuan F-35,Dikatakan,kemampuan F-35 masih kalauh jauh dibanding F-111C untun berfungsi penetrasi pertahanan udara musuh.F-35 disebut tidak efektif hingga tahun 2020.
Tahun 2020 laporan Pentagon menyebut,dari sebelas temuan mengenahui kekurangan F-35A salah satunya pesawat terbakar karena rentan pada masalah tangki bahan bakar dan sistem aliran oksigen.Selain itu,helm pilot walau generasi ketiga namun seringkali mengalami masalaj ketidakstabilan sistem komputer sehingga mempengaruhi kesiapsiagaan pilot.
F-35 diantara seabrek permasalahan yang dihadapi sehingga mengakibatkan mundurnya wakti produksi dan operasional,tetap ditunggu hasil akhirnya.Ketika negara-negara maju mulai berpikir menggunakan pesawat tempur generasi kelima,fakta di medan pertempuran yang telah dibukti ampuh justru pesawat-pesawat tempur generasi keempat
Itulah Cerita Pilot F-16 Yang Mengalahkan F-35A Dengan Mudah.Dengan artikel ini bisa memberi manfaat bahwa buatan manusia tidak ada yang sempurna.Secanggih apapun buatan manusia pasti akan ada masalah yang dihadapi.Itulah artikel diatas semoga memberi pengetahuan buat penggemar aviasi.
Comments
Post a Comment