Kisah Sang Bapak Penerbang Dunia"Charles Eldwood "Chuck Yeager",Sang Penembus Kecepatan Suara


Di langit ada setan yang akan memakan pesawat manakala terbang menembus kecepatan suara.Setan itu seperti dinding batu yang keras.Tetapi Chuck Yeager tidak percaya itu.Ia langsung mengejar setannya.


Menurut kebanyakan orang,angka 13 merupakan ang sial.Tetapi tidak berlaku untuk bocah kecil yang lahir di West Virginia,AS.Chuck Yeager ,begitu dia dipanggil,terlahir sebagai keluarga tidak mampu Albert Hal Yeager,pada 13 Februari 1923.Tidak disangka,bahkan dia sendiri kelak akan menjadi seseorang yang mengukir sejarah dunia penerbangan.

Lazimnya bocah,Yeager kecil melakukan berbagai kegiatan yang dikemudian hari menjadi kenangan terindah suatu harinya.Misalnya Yeager pernah menombak ikan di sungai,mencuri buah milik orang lain,dan mengejar tikus didapur.Saat musim panas,kakinya tidak beralas.Ini karena tidak punya sepatu.Meski demikian,keceriaan Yeager kecil tidak pernah hilang.Ia menikmati masa kecilnya yang penuh romantika.

Ketika sudah lulus dari SMA Hamlin (Hamlin High School),Yeager mencari pilihan.Saat itu di tahun 1940 ia masih berusia 18 tahun.Yeager kemudian memilih daftar ke dinas AU AD AS (US Army Air Force).Ia masuk sebagai mekanik pesawat.Pekerjaan yang dipilihnya karena merasa punya sedikit pengetahuan soal mesin.

Meski bekerja sebagai mekanik pesawat,Yeager sebenarnya benci terbang.Ini akibat pengalaman pertama naik pesawat yang kurang menguntungkan.Yeager pernah mabuk udara dan ia tidak mau terbang lagi.Ia benar-benar benci terbang.

Walaupun begitu,dalam bekerja Yeager cukup mengesankan bagi banyak orang.Pekerjaanya rapi,koordinasi tim yang bagus,dan dia memiliki ingatan yang tajam.

Suatu hari bulan September 1932,USAAF membuka penerima calon pilot termpur berpangkat sersan.Yeager berpikir-pikir dan akhirnya mengambil keputusan untuk ikut mendaftar.Ia diterima dan mulai menjalani pendidikan.Mengetahui segala kecakapan yang dimiliki pemuda tanggung ini,instruktur terbang Yeager memberi perhatian khusus padanya.

Yeager lilis dari pendidikan di Luke Field,Arizona,pada Maret 1943.Selanjutnya ia mendapat penempatan tempur di Skadron 363 yang bernaung dibawah Grup Tempur 257 di Tonopah,Nevada.Disana ia bertugas menguji propeller dan menerbangkan pesawat Bell P-39 Aircobra.Di skadronnya,Yeager kerap memberi semangat sesama rekannya untuk berani bertempur dan tidak takut mati.Di skadron ini ia berteman baik dengan Bud Anderson.

Satu kali.Skadron 363 ditugaskan di California untuk melakukan pelatihan pengawalan udara.Sementara Yeager bertugas ke Wright Field,Ohio untuk menguji propeler baru P-47 Thunderbolt.Di sela-sela pekerjaannya,Yeager kemudian membuka kesempatannya untuk menemui rekannya yang tengah bertugas di California,kampung halamannya itu.Tempat itu berjarak tidak lebih dari satu jam penerbangan.

Sebagai satu-satunya pilot alumni SMA Hamlin,jelas nama Yeager masih diingat oleh teman-temannya.Disanalah ia berkesempatan show of force bersama rekan-rekan pilotnya.Gaya Yeager yang simpatik akhirnya menarik seorang gadis bernama Glennis.

Tongkat kemudi Bell X-1 berbentuk Y seperti pesawat sipil pada umumnya.
Lalu di pagi itu Yeager tiba diantar oleh Istrinya yaitu Glennis.Ia tampak sedikit
membungkuk dengan tangan kiri yang memegang tangan kanan.Yeager mengalami
dua patah tulang rusuk sehari sebelumnya.Meskipun begitu,ia tetap melanjutkan
terbang

THE GREAT AIRMAN- Wajah Ganteng,penampilan meyakinkan,kelakuan agak selengean.Itulah si profil pilot
Charles "Chuck" Yeager.Yeager adalah orang pertama yang berhasil menembus atas kecepatan suara Bell X-1 pada tahun 1947.Tetapi,tahukah kalian,semula awalnya ia benci terbang.Masuk ke USAAF pun,mulanya sebagai teknisi
pesawat.Dalam PD II,Yeager berhasil menjatuhkan 11,5 pesawat.

Yeager meggambarkan kepada rekan-rekannya,"Glennis itu cantik bagaikan bintang film.Dan ia punya uang lebih banyak dari gajiku sebagai seorang pilot tempur."Di kemudian hari,Glennis benar-benar menjadi istrinya.

Setelah itu skadronnya bertugas ke Casper,Wyoming untuk melakukan latihan lebih lanjut.Sifat nakal sebagai seorang pilot tempur suatu kali memperagakan Yeager dengan pesawatnya.Apalagi ia teringat memori masa kecilnya yang suka berburu.Yeager menggiring selusin Antelop ke sebuah rekan dengan P-39 dimana teman-temannya berkumpul disana.Antelop-antelop itu ditangkap,dipanggang,dan dijadikan makanan selama sebulan.

Tetapi,Wyoming juga Chuck Yeager hampir saja menemui ajal.Ketika itu tanggal 23 Oktober 1943,Yeager melakukan penerbangan berkecepatan tinggi.Tiba-tiba mesin P-39 mengeluarkan api dan beberapa detik kemudian pesawatnya terbakar.Yeager untungnya sudah bail out.Ia masih bertahan dengan beberapa perawatan dirumah sakit dengan banyak patah tulang.

Betempur di Eropa
Grup Tempur 357 dikirim ke Eropa untuk periode musim semi antara 1943-1944.Operasi pertempurannya sendiri baru mulai pada Februari 1944.Untuk pertama kali,P-51D ikut melengkapi kekuatan AU AS ke delapan.Dan Yeager mengawaki pesawat bermesin piston satu itu.Yeager berhasil menembak pesawat Messerschemit dalam misinya ketujuh di Berlin.





Tetapi pada kessokan harinya,5 Maret 1944,tiba-tiba pesawat FW-190 menyerangnya di udara.Pesawat-pesawat itu melancarkan tembakkan ke arahnya.Dengan bersusah payah ke Yeager melakukan perlawanan,tetapi pesawatnya tertembak juga.Yeager terus berusaha menerbangkan pesawatnya tapi gagal.Akhirnya ja harus memutuskan untuk bail out di posisi yang paling menguntungkan.

Yeager sengaja menunda waktu untuk menarik ripcord (tali pembuka parasut).Tujuannya agar bisa jatuh didaratan Prancis terhindar serbuan dari tentara Jerman.Ia mendarat 50 mil di Timur Bordeaux.Yeager terluka,tetapi tangannya masih bisa memegang pistol.Yeager kembali menenangkan diri dan mulai mencari jalan keluar dari Pyreness hingga menuju Spanyol.Ia tidur di hutan dan memakan sebatang coklat basi dari survival kit.Saat malam tiba,ia membungkuk di bawah lindungan parasutnya.Pagi harinya ia ditemukan oleh seorang penebang kayu di Prancis.

Dengan orang Prancis Yeager mengalami kesusahan dalam berkomunikasi.Apalagi orang Prancis tidak bisa ngomong Bahasa Inggris."Boche," demikian kata si penebang kayu seraya memberi isyarat kepada Yeager agar meletakkan senjatanya.Tetapi tidak ada pilihan lagi buat Yeager.Yeager meletakkan senjata manakala mendengar langkah kaki dua orang Prancis lainnya."American,temanmu sedang datang menolong," kata mereka.Yeager menarik nafas dengan lega.

Teman baru Yeager membawakan ke sebuah gudang tempat persembunyian.Sementara para serdadu Jerman terus mencarinya di udara.Seorang perempuan yang bisa bicara Bahasa Inggris lalu menenangkan Yeager dengan mengatakan,"Tempat ini bukan markas Jerman."Orang-orang setempat segera merawatnya.Mereka pun memanggil dokter untuk mengeluarkan pecahan peluru dari kaki si pilot Amerika.

Mereka kemudian memindahkan Yeager ke grup Maquis terdekat bergabung.Grup Maquis adalah segerombolan gerilyawan Belgia dan Anti-Prancis.Mereka tengah menunggu salju mencair agar bisa meneruskan perjalanannya meninggalkan Pyreness.Di grup Maquisterdapat sekitar 25 laki-laki.Mereka adalah incaran serdadu Jerman yang selalu diintai dari pesawat Fieseler Storch.

Di grup Maquis,Yeager adalah pramg asing.tidak heran ketegangan pun timbul.Tetaspi Yeager sangat diperlukan karena kecakapannya soal bahan peledak plastik.Ia diterima oleh kelompok itu dan ketegananpun mereda.

Setelah melewati petualangan panjang,pada 30 Maret 1944 Yeager sampai juga di kantor konsulat AS di Spanyol.Yeager kemudian diberi tempat lebih baik di hotel Spanyol selama enam minggu.Pemerintah AS selanjutnya melakukan negosiasi dengan pemerintah Franco untuk menukar enam orang suaka dengan sejumlah produksi minyak Texaco.Saat tiba di AS,pilot-pilot Grup Tempur 357 dibuat kaget oleh kedatangan Yeager.Dia menjadi pilot pertama yang ditembak di medan perang dan bisa kembali ke negara asalnya.

Pada masa itu,ada larangan pilot yang sudah tertawan atau tertembak oleh musuh bisa kembali bertempur.Pertimbangannya,jika mereka kembali tertembak kedua kalina,sangat dikhawatirkan akan membuka kembali rahasia kepada interogator Jerman.Tetapi Chuck Yeager adalah pengecualinnya.Bersama seorang pilot Fred Glover,mereka diperbolehkan pulang kembali untuk berperang atas restu Jenderal Eisenhower.

Selagi menunggu proses izin dari Eisenhower,Grup tempur 357 mengizinkan Yeager untuk berlatih untuk terbang lagi.Suatu ketika Yeagar tiba-tiba dipanggil untuk melakukan perlindungan terhadap pilot yang tertembak di sebuat selat.Yeager lalu terbang berpapasan dengan Junker Ju-88.Saat itu kegeramannnya dituntaskan.Ia memberikan berondongan terhadap pesawat Jerman itu hingga pesawat Jerman itu jatuh ke pantai.

Jendral Eisenhower secara resmi memberikan izin kepada Chuck Yeager untuk bertempur lagi pada musim panas 1944.Yeager menyalurkan dendam perangnya dengan menggunakan P-51D Mustang yang ditulis dengan nama Glamorouse Glennis.Nama itu diambil darinama istrinya dengan warna yang mencolok merah dan kuning lengkap dengan logo Grup Tempur 357.Yeager terbang bareng bersama temannya Bud Anderson dan Don Bochkay.Tidak lama setelah ini pangkatnya jadi letnan.

Yeager mendapat Ace In Day pada 12 Oktober 1944.Kala itu ia tengah memimpin pengawalan pembom diatas Bremen.Tiba-tiba berpapasan dengan BF-109G.Pilot pesawat Jerman itu melakukan belokan ke arah kiri dan menabrak pesawat wingnya.Keduanya pilot Jerman,kemudian melontarkan diri.Yeager mendapat dua kemenangan tanpa mengeluarkan peluru satu butir pun.Didalam dogfight jarak dekat,Yeager punya pandangan yang bagus serta skill terbang yang baik.

Me-262 muncul ke kancah pertempuran Jerman pada akhir 1944.Bagi pesawat jet termpur Jerman ini.Bila dogfight dengan P-51D tidak ada masalah.Sebab ia punya keunggulan dalam kecepatan 150 mil per jam.Tetapi Yeager berhasil menembaknya.

Dalam WWIII Yeager melakukan misi terbang terakhir kali pada 14 Januari 1945.Total pesawat Jerman yang dijatuhkan sebanyak 11,5 termasuk dua diantaranya yaitu Me-262.

Misteri Kecepatan Suara
Setelah WWII berakhir,Yeager ditugaskan sebagai pilot uji di Muroc Field,California.Lanud Muroc terletak di dataran tinggi gurun California.Tempat ini begitu gersang dan hanya ditumbuhi ilalang dan pohon Joshua.Satu-satunya tempat yang memesona di sana cuma Rogers Dry Lake yang akan berair beberapa inci di musim dingin dan kering tampak rata di musim semi.

Muroc menjadi basis rahasia dinas udara AD AS.Daerah tertutup ini dijadikan tempat pengembangan pesawat jet dan roket.Hampir tidak ada apapun disana,kecuali landasan pesawat yang bagus,dua hangar,pompa bensin,satu klub minum,dan gubuk.

Tetapi,bagi pilot tempur,Muroc adalah surga di tahun 1940-an.Tempat ini jarang dikunjungi petinggi USAAF.Disini pilot bisa terbang sepuasnya,mengendarai mobil dengan cepat,berkuda,dan minum-minuman Pancho Barnes'Flying Inn.Di film The Right Stuff yang diangkat dari buku karya Tom Wolf dapat dilihat dari suasana bar,pangkalan Muroc,gubuk-gubuk penerbang dan kehidupan pilot tempur terbaik AS itu.

Pasca PD II,di kalangan penerbangan berhembus suatu misteri besar yang belum terpecahkan.Adalah sound barrier atau batas kecepatan suara yang belum terpecahkan bagi pesawat.Banyak orang berpikir,apakah pesawat bisa menembus kecepatan suara (660 mil per jam atau 1056 km/jam).Berbagai percobaan dilakukan.Inggris menerbangkan pesawat jet meteor namun kemudian mengalami gangguan kontrol dan menewaskan pilot ujinya saat mendekati Mach 1,Geofrey De Havilland.

AD AS pun kemudia membuat sebuah pesawat jet kecil yang berbentuk seperti peluru,yakni Bell X-1.Pesawat ini kemudian akan digunakan untuk menembus kecepatan suara.Pilot-pilot AS dipilih untuk menerbangkannya.Yeager dipilih diantara 125 pilot jagoan lainnya.Tanggal 14 Oktober 1947 ditetapkan sebagai hari yang akan ia lakukan sebagai percobaan menembus batas suara.

Seharu sebelum penerbangan,Yeager dan Glennis pergi berkuda berdua.Mereka saling mengejar.Tetapi Yeager terlempar karena badannya tersangkut di pohon Joshua.Dan tulng rusuk kanannya patah.Ia tentu saja tidak mau melaporkan kejadiannya kepada dokter AD AS karena takut kesempatan terbangnya dialihkan pilot lain.Yeager berpura-pura sehat dan tidak terjadi pada dirinya.

Pada hari menjelang penerbangan,rasa sakitnya terasa semakin parah.Yeager bahkan merasa tidak sanggup menutup pintu kokpit Bell X-1.Tangan kanannya sulit digerakkan.Ia kemudian mengatakan masalahnya kepada Ridley,sang Flight Enginner sohibnya.Dengan cepat berpikir.Mekanik itu kemudian menghampiri seorang penyapu hangar.Ridley meminta gagang sapu,lalu memotongnya dengan gergaji dan memberikannya kepada Yeager.Tongkat ajaib inilah yang digunakan Yeager untuk mengungkit kunci pintu dengan tangan kirinya.

Yeager mulai terbang disaksikan pilot dan istrinya.Pesawatnya meninggalkan jejak asap putih agar terlihat.Lalu tiba tiba pesawatnya menghilang dibalik awan dan terdengar sebuah ledakan.Orang-orang mengira Yeager sudah mati.Tetapi kemudian tidak lama sang pilot bisa berkomunikasi lagi dengan petugas di bawah.Pada 14 Oktober,Yeager berhasil menjadi orang pertama yang bisa terbang melebihi kecepatan suara.

Dalam The Right Stuff,Tom Wolf menggambarkan:"X-1 berhasil menembus dinding kecepatan suara tanpa menabraknya.Ketika kecepatan mencapai 1.05 Mach.Yeager mengalami sensasi menembus puncak langit.Yeager disorientasi.Pandangannya menjadi kabur.Cahaya matahari dan bintang seketika menghilang.Ia sekonyon-konyong looking out memasuki space.Ia telah menjadi master angkasa,kesunyian,unik dan involate,diatas kubah Bumi.Lalu,tujuh menit kemudian ia melayang jatuh dan sampai di Muroc.Ia menggunakan waktunya kembali ke bumi dengan melakukan aerobatik victory rolls dan wing over wing tepat diatas Roger Lake dan High Sierra."

Antara tahun 1950-1960,Yeager meneruskan kariernya sebagai perwira AU dan pilot uji.Pada Oktober 1954,ia ditugaskan untuk mengomandani Skadron Tempur 417,yang pertama di Jerman kemudian Prancis.Yeager kembali lagi ke AS sebagai komandan Skadron Tempur 1 di George AFB,California.

Sementara pilot-pilot terbaik dari berbagai angkatan datang untuk ikut seleksi astronot project Mercury,Yeager kembali ditugaskan sebagai direktur Aerospace Reasearch Pilot School (ARFS) di Edwards AFB.Pangkalan ini nama dari Muroc Field.
Chuck Yeager saat masih muda bersama rekan-rekannya dengan pesawat P-51D yang dinamai "Glamorous Glennis" di Eropa.

Terbakar
Satu hari tahun 1963,Yeager kembali mengetes pesawat NF-104 dan F-104 dengan roket bagian ekor.Pesawat ini secara teoritis bisa menanjak hingga 120.000 kaki.Yeager melakukan tiga penerbangan pertama dengan NF-104.Pada penerbangan keempat itu ia mulai menyalakan roket buster pada ketinggian 600.000 kaki dan pesawat mulai meraung sambil melakukan tanjakan.

Pesawat yang menanjak hingga ketinggian 104.000 kaki.Tapi tiba-tiba terjadi sesuatu yang tidak diinginkan.NF-104 mengalami kekacauan dan terperangkap ke dalam putaran berbahaya atau disebut flat spin.Pesawat bisa jatuh berguling-guling tanpa bisa dikontrol.

Pada ketinggian 21.000 kaki,Yeager kembali mengabil keputusan untuk mengeluarkan parasut pesawat dengan harapan bisa mengatur posisi pesawatnya.Tetapi,hidung pesawat malah terangkat ke belakang dan pesawat masuk spin lagi.Yeage rberjuang keras.Pada saati itu ia menyadara antara hidup dan mati semakin tipis.

Pada ketinggian 7000 kaki Yeager kemudian memutuskan eject.Seketika roket kursi lontarnya menyala.Tetapi sayang,dorongan roket pun tidak sama sempurna karena keluar api dan membakar mukanya.Yeager kemudian jatuh ke tanah dengan muka gosong.Tetapi ia berdiri dengan gagah sambil menenteng parasut dan helemnya sebelum tim medis menolongnya.Enam tahun kemudian,dalam uji terbangnya dengan X-1A sampai ketinggian lebih tinggi tetapi hampir menewaskannya.

Tahun 1960,ia dipilih menjadi Direktur Sekolah Ruang Angkasa di Edward AFB.Enam tahun setelahnya.di tahun 1966,Yeager kembali dikirim ke Vietnam sebagai komandan Wing Tempur.Di medan perang Asia inilah ia terbang lebih dari 120 misi tempur.

Setelah itu masih banyak jabatan lagi yang diembannya di beberapa pangkalan udara AS diberbagai negara,Yeager pensiun dari dinas AS AS pada 1 Maret 1975 dengan pangkat Brigadir Jenderal.Total pesawat yang ia terbangkan sebanyak 14.000 jam.Ia juga pernah menerbangkan SR-71 Blackbird,F-15 Eagle,F-16 Fighting Falcon,F/A-18 Hornet,dan F-20A Tigershark.

Dalam usia 74 tahun,Chuck Yeager masih melakukan penerbangan.Tepat pada 14 Oktober 1997,memperingati setengah abad manusia yang menembus kecepatan suara,ia terbang lagi menembus Mach 1,Tetapi bukan pesawat experimental seperti Bell X-1 yang sudah dimuseumkan,melainkan F-15 Eagle yang diberi nama Glamorous Glennis.Nama ini tentu saja dari istrinya yang sudah meninggal di tahun 1991.






Comments

Popular Posts