Beberapa Varian Ekspor F-15E Strike Eagle


Hingga tulisan ini menjadi perhatian di international.pesawat tempur ini masih tercatat sebagai satu-satunya di era modern yang belum ditembak jatuh oleh jet tempur lainnya.Meski secara fisik wujudnya sama dgn F-15B dan D,namun beda jeroan kapabilitas bagaikan siang dan malam.Maaf saja,hingga kini hanya negara-negara dimana AS punya kepentingan strategis sajalah yang diizinkan memiliki sang elang.
Meski demikian,hingga beberapa tahun lalu,AS tetap membatasi avionik canggih yang dipasang varian ekspor pada Strike Eagle.Hingga kini,tercatat ada empat negara yang mengoperasikan varian F-15E Strike Eagle yaitu Arab Saudi,Israel,Korea Selatan,dan Singapore.

Meski memperoleh restunya dari AS untuk membeli F-15E,namun Arab Saudi dan Israel selaku pengguna pertama dan kedua di luar AS,belum benar-benar memperoleh Strike Eagle.Ada beberapa fitur canggih yang dihilangkan kemampuannya,dengan faktor perimbangan kekuatan militer regional sebagai pertimbangan utama.

F-15SA yang dibeli Arab Saudi adalah ekspor pertama,namun dianggap kasta kedua diantara varian Strike Eagle.Beberapa sistem F-15S diturunkan kemampuannya untuk meredam kekhawatiran Israel yang akan dipakai jet-jetnya untuk menyerang negara yang bermusuhan dengan negara-negara Arab.Dua diantara fitur-fitur yang di downgrade adalah pod LANTIRN dan EWS.

Sebagai sohib kental di kawasan Timteng,wajar kalau Israel membeli varian ekspor Strike Eagle yang dikostumisasi khusus untuk Israel dan diberinama F-15I dengan julukan Ra'am (Thunder atau petir).Namun bukan berarti tanpa downgrade sama sekali.Salah satu fitur yang dihapus adalah NCTR mode (non-cooperating target recognition).Gantian juga.Kini alasannya adalah agar Israel tidak menggunakan F-15I untuk menyerang Arab Saudi.

Meski demikian,lantaran F-15I Ra'am juga terpasang beberapa subsistem canggih yang khusus dan memang mendapat izin AS yang kemudian dibuat Israel sendiri,penempur ini jelas lebih tinggi capabilitasnya ketimbang F-15SA.Lewat program FMS (Foreign Military Sales) yabg bertajuk "Peace Fox V",Israel membeli 25 unit F-15I yang dilengkapi pembidik DASH III (Display And Sight Helmet - 3rd Gen).Perangkat bela diri dan perang elektronik  juga dibuat Israel sendiri yaitu Elisra SPS-2110 IEWS dan Elisra SPS-3000 EWS yang terintegrasi perang pelontar chaff and flare dalam jumlah yang besar.

Tidak heran lewat varian F-15I Ra'am inilah keran espor varian Strike Eagle ibarat kotak pandora yang terbuka.Seperti mitologi klasik Yunani,sekali kotak keramt terbuka,isinya tak bisa ditarik lagi.Ekspor Strike Eagle berikut pun tak terbendung lagi kecanggihannya.Siklusnyapun berulang.Aran Saudi selaku pembeli pertama kembali memesan Strike Eagle dengan varian tercanggih yaitu F-15SA.Disusul berita terhangat November 2015,dimana Israel selaku pembeli kedua,membuat Arab Saudi terus membeli yang lebih canggih lagi.

F-15K Slam Eagle
Status:beroperasi
Kontraktor:Boeing AS
Terbang perdana:3 Maret 2005
Operasional:2010
Mesin:40 unit
(batch 1):2x General Electric F110-GE-129
afterburning turbofan,dengan daya normal 17.000 lbs (76 kN) dan daya maksimum 29.500 lbs (131 kN)
(batch 2):2 xPratt and Whitney F100-PW-229 afterburning turbofan,dengan daya normal 17.800 lbs (79kN) dan daya dorong maksimum 29.100 lbs (129 kN)
Dimensi:
Panjang:19,43 m
Tinggi:5,69 m
Rentang sayap:13,05 m
Bobot:12.970 kg,MTOW:36.740 kg
Kapasitas BBM Internal:2.019 US Gallon (7.642 liter)
Kapasitas CFT:2 x 728 US Gallon (2x2.755 liter)
Kapasitas tangki BBM Eksternal
Inboard wing station:2 x 610 US Gallons (2 x 2.309 liter)
Centerline station:1 x 610 US Gallons (1 x 2.309 liter)
Kecepatan maksimum:Mach 2,5 pada ketinggian 14.600 meter (48.000 feet)
Ketinggian terbang maksimum:18.300 m (60.000 kaki)
Daya tanjak:250m/detik
Radius tempur:kurang lebih 1300 km
Ferry Rang:kurang lebih 3.900 km
Awak:dua pilot (satu WSO)
Persenjataan Internal:1 x kanon gatling enam laras panjang General Dynamics M61A1 Vulcan kaliber 20mm.kecepatan tembak selectable 4.000/6000 rpm,kecepatan laras 1.050 m/detik,kapasitas magasen 500 rounds
Persenjataan yang dibawa
Rudal udara ke udara:
-AIM-9M/X Sidewinder
-AIM-120 AMRAAMC7
-Rafael Python 4
-Rafael Derby
Rudal udara ke permukaan
-AGM-65 Maverick
-AGM-84D Harpoon
-AGM-84K/ Slam-ER
-AGM-88 HARM
-AGM-154 JSOW
-AGM-158 JASSM
Bom:
-unguided bombMK.82/83/84,CBU-87/89/97 Cluster bomb,WCMD (Wind Corrected Munition Display),GBU-12/16/24/31/51 Paveway series,GBU-31/32/38/50 JDAM,GBU-54 LJDAM
Rival terdekat :Su-30SM Flanker C

Penjelasan
Rajawali Ginseng
Terbang perdana:2005
Operasional:2010
Mesin:(batch 1):2x General Electric F110-GE-129
afterburning turbofan,dengan daya normal 17.000 lbs (76 kN) dan daya maksimum 29.500 lbs (131 kN)
(batch 2):2 xPratt and Whitney F100-PW-229 afterburning turbofan,dengan daya normal 17.800 lbs (79kN) dan daya dorong maksimum 29.100 lbs (129 kN)
Pengguna:ROKAF

Varian F-15E Strike Eagle yang dipercanggih ini dipilih Korea Selatan tahu 2002 setelah mengalahkan beberapa kompetitornya,diantaranya yang tergolong ketat menguntit baik dari segi harga maupun teknologi atau kualitas barangnya,adalah Rafale berasal dari Prancis.

Kendari radar yang jadi andaralan F-15K belum berteknologi AESA,namun sejatinya seluruh infrastruktur internal F-15J sudah dipersiapkan khusus dengan pemikiran jauh ke depan,sehingga suatu saat bisa diganti dengan radar AESA.Rancang bangun sistem pendukung inilah yang membedakan F-15K dengan varian Strike Eagle sebelumnya,termasuk F-15I Ra'am milik Israel sekalipun.

Bukan berarti varian F-15I (Israel) atau F-15SA (Saudi Arabia) tidak bisa ditingkatkan dengan radar AESA,Namun pencakokkan radar AESA pada dua varian tersebut membutuhkan rekondisi sistem pendukung radarnya (catu daya,prosesor,interkoneksi ke display kokpit hingga sistem pendingin),sementara F-15K hampir tidak ada perubahan.

Korsel membeli 61 unit F-15K diberi nama Slam Eagle lantaran jet ini disertifikasi khusus hingga mampu meluncurkan rudal jelajah taktis AGM-84K SLAM-ER (Standoff Land Attack Missile) maupun AGM-84 SLAM-ER (Extended Range).Pesanan tahap awal sebanyak 40 unit dilakukan tahun 2002 dan mulai diserahkan tahun Maret 2005.

Belum semua pesanan tersebut dikirim,sebuah F-15K jatuh.Pesanan kedua sebanyak 20 unit rupanya menjadi suatu kebahagiaan besar bagi Boeing,yang menggratiskan satu unit di luar pesanan tersebut sebagai pengganti F-15K yang total loss.Dengan kata lain,banderol pesanan 21 unit F-15K tahap kedua hanya seharga 20 unit saja.

Kokpit dan avionik:kedua pilot F-15K dibekali Joint Helmet Mounted Cueing System (JHMCS) yang terintegrasi dengan display digital pada kokpit.JHMCS kompatible dengan rulda AIM-9X Sidewinder.Radar andalan F-15K adalaj AN/APG-63V1 yang lebih kuat dan andal ketimbang standar AN/APG-70 milik F-15E.F-15K dilengkapi sensor pasif yang menyatu dengan pod LANTIRN varian terbaru berlabel Tiger Eye.Dengan fitur ini,Slam Eagle dapat memindai target tanpa perlu menyalakan radar.

F-15SG 

















Terbang Perdana:2008
Operasional:2011
Mesin:2x General Electric F-110-GE-129 afterburning turbofan
Pengguna:Singapura

RSAF resmi membeli F-15E Strike Eagle dengan kode temasik yang diupgrade pada Desember 2005 untuk menggantikan A-4SU Super Skyhawk.Pesanan Singapura sebanyak 20 unit (12 pesanan pasti dan 8 opsi) belakangan masih ditambah lagi.Setelah opsi 8 unit juga resmi dipesan,negeri itu masih memesan 4 unit tambahan,menjadi AU Singapura memesan 24 unit F-15SG.

Kabar mengejutkan muncul sekitar tahun lalu yang mengabarkan bahwa Boeing telah menjual 8 unit tambahan F-15SG.Dahsyatnya,laporan keuangan Boeing menyiratkan ada 8 unit lagi yang dijual undisclosed existing kostumer.Israel sempat diduga sebagai pembelinya,namun banyak pengamat lebih cenderung curiga Singapura lah yang menyerap 16 unit tambahan laporan Boeing mencantumkan mesin yang dipasang GE F110-GE-129,sama dengan mesin yang dipakai F-15SG Singapura (F-15I Israel memakai mesin F-100-PW-229).Tidak hanya itu saja F-15SG lengkap dengan paket senjata rudal AIM-120C,AIM-9X,GBU-38 JDAM,dan AGM-154 JSOW,serta perangkat Night Vision Google dan sistem Link 16.

Tidak bisa dipungkiri resmi apakah Singapura kini memiki 40 unit F-15SG.Pengamatan Spotter di sekitar ppangkalan udara pun sangat sulit karena sebagian F-15SG dititipkan di lanud di luar Singapura karena keterbatasan wilayah udara yang memang kecil.Hingga sekarangmsejumlah F-15SG ditempat semi permanen di Mountain Home AFB,Idaho,AS,berdampingan dengan sejumlah F-15E Strike Eagle milik USAF

Radar F-15SG sudah menampung tipe AESA dalam wujud APG-63V3.Seperti fitur F-15K,kedua awak F-15SG dibekali JHMCS dan sensor pasif IRST (Infra red search and track system)"Tiger Eyes" serta dilengkapi Sniper XR Advanced Targeting Pod.

F-15SA-Saudi Advanced
























Terbang Perdana:2013
Operasional:2016
Mesin:2x General Electric F-110-GE-129 afterburning turbofan
Pengguna:Arab Saudi

Arab Saudi membuat setiap eksekutif pabrikan senjata menetaskan air liur tatkala setelah melihat aksi Strike Eagle di Operasi Desert Storm.Arab Saudi resmi memesan Strike Eagle sebanyak 84 unit yang dipercanggih dengan kode F-15SA.Bermula tahun 1990an Arab Saudi memesan Strike Eagle sebesar 24 unit namun ditolak kongres AS.F-15SA memiliki fitur-fitur canggih seperti:
- Sepasang mesin General Electric GE-F110-GE-129 dengan peningkatan TAC (Total Accumulated Cycles) yang membuat usianya lebih panjang ebanyak 193 unit.
- Digital Joint Helmet Cueing System (JHMCS) sebanyak 338 unit.
- 170 unit radar APG-63V3 AESA
- 193 unit LANTIRN Navigation Pods 
- 462 unit AN/AVS-9 Night Vision Googles
- 300 AIM-9X Sidewinder
- 25 unit AIM-9X CATM (Captive Air Training Missiles)
- 25 unit AIM-120 SATM (Spesial Air Training Missiles)
- 500 unit AIM-120 AMRAAM C7
- 25 unit AIM-120 CATM
- 1000 dual mode GPS/Laser.
Bom Berpandu:
- 1000 dual mode GPS system
- Guided Munition (500lb)
- 1000 GBU-24 Paveway
- 1000 GBU-31V3 JDAM
- 1000 CBU-105D Sensor Fused Weapon
- 1000 dual mode laser
- 50 CBU-50 Inert
- 1000 Mk.82 500lb General Purpose Bomb
- 1000 Mk.82 500lb Inert Training Bomb
- 2000 Mk.84 2000lb General Purpose Bomb
- 2000 Mk.84 2000lb Inert Training Bomb
- 200,000 Cartrigdes
- 400,000 Target Practices Cartrigdge
- 400 AGM-84 Harpoon Anti Ship Missile (Misil Anti Kapal)
- 600 AGM-88 HARM
- 168 Digital Electronic Warfare System (DEWS)
- 158 AN/AAQ-33 Sniper Targeting System
- 169 AN/AAS-42 IRIS-T (Infrared Red Targeting System)
- DB-110 Reconnaisance System
- 40 Remotely Operated Enhanced Vehicles Receivers (ROVER)
- DFBW-FCS (Digital Fly By Wire-System) yang memungkinkan pemanfaatan kembali dua pylon terluar di sayap F-15SA yang tak pernah dipakai karena ketidakstabilan.Pada dua pylon ini bisa dipakai untuk memasang rudal AGM-88 HARM dan AIM-120 AMRAAM.

F-15QA Advanced Eagle













Angkatan Udara Qatar (Qatar Emiri Air Force) telah menerima 36 unit F-15QA di tahun 2016.36 unit batch pertam F-15QA multirole pertama sudah dipesan Qatar pada awal 2021.Brigadier General Eisa-Al Mohamed mengatakan dikutip dair Janes.com mengatakan hal tersebut di Pers Pangkalan Udara Al-Udeid 26 November.

"Pengiriman Pesawat F-15QA untuk Qatar dimulai awal 2021 dilanjutkan kemudiang hingga 2022.Dan semua pesawat akan berjumlah 36 unit,"kata Jendral Eisa.Pengiriman pertama akan terdiri dari F-15QA sebanyak enam unit dan akan berpoerasi penuh di tahun 2023.

F-15QA merupakan varian canggih untuk Qatar (Qatar Emiri Air Force) akan dikenal sebagai Ababil di basis Lanud Al-Udeid.

Departement Luar Negeri AS (DSCA) telah menyetujui pembelian F-15QA sebanyak 36 unit seharga  $12 milliar USD tahun lalu.

F-15SE Silent Eagle












Terbang Perdana:2010
Mesin (opsional 2x alternatif):2x General Electric F110-GE-129/132 afterburning turbofan;2x Pratt and Whitney F100-PW-129 afterburning turbofan
Status:Dibatalkan
Kru:2 orang
Panjang:63.8 kaki
Panjang Sayap:42.8 kaki
Tinggi:18,5 kaki
Area Sayap:608 feet
Airfoil:NACA 64A006 root
Berat Kosong:31.700 lb
Maksimum berat Lepas Landas:81.000 (36.700 KG)
Daya Dry Thrust:17800 LBF
Daya Dorong Afterburner:29.000lbf (129kn) masing masing performa

Kecepatan maksimum: Mach 2.5+ (1.650+ mph, 2.650+ km / jam)
Radius Tempur: 800+ nm (720 nmi untuk misi siluman A / A) [39] (920 mil (1.480 kilometer))
Jarak Terbang Feri: 2.400 mi (2.100 nmi (3.900 km)) dengan tangki bahan bakar yang sesuai dan tiga tangki bahan bakar eksternal
Plafon servis: 60.000 kaki (18.200 m)

Tinggi Tanjakan: 50.000+ kaki / mnt (254+ m / s)

Persenjataan:
1 x 20mm M61A1 Vulcan dengan 150 amunisi
Empat cantelan di CWB
Beban Eksternal yang sama dengan Strike Eagle Termasuk Target Pod dan Tangki Bahan bakar Eksternal

Avionik:
- Radar APG-82 AESA 
- BAE System Digital Electronic Warfare System (DEWS)
- Digital Fly By Ware System (D-FBW)
- Sniper Advanced Targeting System
- Link-16


Pada Maret 2009 Boeing mengejutkan dunia dengan rollout konsep Advanced Strike Eagle yang terbilang paling radikal di semua imbuhan teknologi canggih untuk Strike Eagle.Demonstrator berlaber F-15SE dikatakan paling radikal karena mengintegrasikan low-observable alias siluman (stealth) pada airframe yang (sebetulnya) terbilang jauh dari aslinya.

F-15SE intinya menggunakan CWB (Conformal Weapons Bay) sebagai pengganti CFT.Pda intinya CWB adalah CFT yang dimodifikasi sehingga hanya menampung sekitar 20% dari kapasistas bahan balar CFT.Ruang lainnya dipakai sebagai penyimpanan senjata.Dengan penyimpanan senjata secara internal ala pesawat stealth,jejak tangkapan radar atau RCS (Radar Cross Section) terbilang jauh dari sifat aslinya.

Meskipun begitu,F-15SE tetap kompatible dengan CFT standar.Bagian sayap dan perutnya tetap bisa dipasang dudukan senjata sehingga kala operator usai memanfaatkan keunggulan sifat siluman pada fase-fase awal konflik bersenjata,Silent Eagle dapat berfungsi sebagai Strike Eagle pada umumnya.Untuk mengurangi RCS,bagian-bagian tertentu F-15SE juga dilapisi bahan yang berkemampuan menyerap emisi radar disebut RAM (Radar Absorment Material).

Satu opsi kelihatan radikal lagi adalah diubahmya konfigurasi sirip ekor vertikal radar ganda (twin vertical tail) yang tadinya "benar-benar" vertikal alias posisi tegak lurus,dibuat agak miring ke arah luar (canted outward) seperti F/A-18F Super Hornet,namun dengan hanya sudut sekitar 15 derajat.Konfigurasi ini tak hanya mengurang RCS namun juga mendongkrak untuk terbang di ketinggian rendah.Boeing memberi catatan tersendiri bahwa opsi ini tidak terkostumisasi wajib dipilih konsumen.Dengan kata lain,konsep Silent Eagle dapat diterapkan pada Advaced Strike Eagle pada F-15K milik ROKAF (AU Korea Selatan) dan F-15SG (RSAF).

Awalnya Boeing merasa diatas angin dalam kompetisi pengadaan Fighter baru untuk menggantikan armada F-4E Phantom II milik ROKAF.Hal ini berdasarkan penilaian South Korean Acquition (DAPA) pada Agustus 2015 lalu mengatakan,bahwa F-15SE adalah satu-satunya dair tiga kandidat dalam program F-X (F-15SE,Eurofighter Typhoon dan F-35A Lightning II) yang paling memenuhi kriteria yang diminta.Namun selang sebulan yaitu pada September ditahun yang sama,DAPA kembali mengadakan gelar dan membatalkan rekomendasi sebelumnya,Korsel akhirnya memilih F-35A Lightning II karena lebih Stealth.

Boeing menyebut,potensial pembeli varian ini adalah Arab Saudi,Jepang,Korsel,dan Israel.Sayangnya Israel dan Jepang memilik F-35A.

Sumber dan Gambar:
- Majalah Angkasa Edisi Maret 2017
- The Latest Generation of Fighter Jet
- DSCA.mil.id
- Airliners.net

Penutup
Segitu saja dari artikel kami dalam beberapa varian ekspor Strike Eagle dari berbagai negara.Aku harap pembaca pasti menambah manfaat dan wawasan.Jika kalian suka artike kami.Like dan Share saja jika kalian tidak keberatan.Semoga kalian menunggu artikel kami selanjutnya dalam Varian Ekspor Pesawat Terbang.Kami juga menerima kritik dan saran dari para pembaca.Mohon maaf sebesar-besarnya ketika ada kesalahan,terima kasih.





Comments

Popular Posts